Rabu, Juni 24, 2009

WIKA Selesaikan PLTU Labuan Banten Tahun Ini

Jasa Konstruksi – Salah satu mega proyek milik PT. PLN (Persero) yaitu Pembangunan PLTU 2 Labuan Banten berkapasitas 2x300 MW akan segera selesai yang di bangun oleh salah satu Kontraktor BUMN yaitu PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk., atau yang biasa disebut PT. WIKA menurut rencana akan selesai pada Desember 2009. Pekerjaan tersebut meliputi bidang sipil dan arsitektur untuk wilayah on shore senilai Rp 398,2 miliar dan pekerjaan Engineering Procurement Construction (EPC) untuk cakupan pekerjaan Jetty Marine Work senilai Rp 403 miliar. "Kedua kontrak tersebut kini telah memasuki tahapan penyelesaian proyek sekitar 90% dan selesai lebih cepat sebagai bagian komitmen WIKA untuk melakukan timely delivery. PLTU ini adalah pembangkit pertama yang akan beroperasi di proyek pembangkit 10.000 MW lainnya," kata Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo dalam siaran persnya, Rabu (24/6/2009). Proyek ini diharapkan selesai secara Commercial Operation Date (COD) pada September 2009 untuk unit 1 dan Desember 2009 untuk unit 2 sehingga dapat memasok daya listrik sebesar 600 MW untuk Pulau Jawa dan Bali. "Dalam pengerjaan proyek ini kami melakukan kemitraan dengan Chengda, kontraktor terkemuka asal Cina yang ahli dalam membangun pembangkit listrik bertenaga batubara dalam skala besar," ujarnya. Pengerjaan proyek pembangkit PLTU 2 Banten Labuan merupakan proyek tercepat di antara proyek 10.000 MW dan menjadi proyek percontohan bagi PLTU lainnya oleh PLN. Sejak ground breaking pada 28 April 2007 lalu, proyek ini telah melakukan First Erection Steel Structure pada Desember 2007 dan melakukan First Firing pada 12 Mei 2009 serta dilanjutkan dengan proses Steam Blowing selama satu minggu. Sedangkan, pembangunan First Coal Unloading Coal pada marine work rencananya dilakukan pada pertengahan Juni 2009. PLTU ini dibangun di atas lahan seluas 66,8 hektar dan terletak di tepi pantai karena menggunakan pendingin one through cooling water system dengan memanfaatkan aliran air laut dan tujuannya adalah untuk memudahkan pasokan batubara yang dilakukan melalui laut. WIKA telah menyelesaikan hampir seluruh pekerjaan struktur sipil. Beberapa sisa pekerjaan yang tengah dirampungkan untuk area on-shore antara lain; underground facilities foundation untuk Boiler No. 2, Emergency Reclaim Hopper, Ash Yard, Permanent Road dan beberapa pekerjaan sipil lainnya. Sedangkan untuk area Jetty Marine Work, Dredging dan penyelesaian tahap akhir pemasangan Stone Boulder. "Proyek ini memiliki tingkat kesulitan tinggi karena kondisi dan karakteristik lokasi proyek yang memiliki tingkat kekerasan tanah yang tinggi dan berada di pinggiran laut. Berbekal kompentensi dan pengalaman dalam pengerjaan konstruksi kami mampu selalu berinovasi untuk menyelesaikan semua kendala yang ada sehingga kami dapat menuntaskan," jelas Natal Argawan, Corporate Secretary WIKA. WIKA menguasai lebih dari 30% proyek 10.000 MW tahap I senilai Rp 2,8 trilliun yang dikeluarkan pemerintah dengan nilai kontrak carry over 2009 senilai Rp 1,7 trilliun. Perseroan tahun ini mengikuti tender pembangkit senilai total Rp 11,4 trilliun baik sebagai kontraktor sipil, EPC maupun sebagai Independent Power Producer (IPP). WIKA juga telah diperkuat oleh PT WIKA Insan Pertiwi (WIP) yang mempunyai spesialisasi untuk pemasangan turbin dan generator. Lebih lanjut Bintang menambahkan pada 2010 WIKA ingin menjadi kontraktor nasional pertama yang dapat mengerjakan proyek pembangkit berkekuatan di atas 100 MW yang selama ini didominasi oleh kontraktor asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar